Rabu, 18 Desember 2013

Separuhku

Sejauh ini aku melihat Danar adalah aku versi lelaki, aku tidak pernah merasa senyaman ini ketika bersamanya, atau lebih tepatnya aku terlalu nyaman berada didekatnya. Walaupun pada kenyataannya kami hanyalah 2 orang yang dulu pernah jatuh cinta dan merasakannya bersama. Tidak seperti saat ini, karena status yang aku dan dia miliki hanyalah teman, namun kami masih selalu bersama, dan menjaga komunikasi.
Aku adalah tipe perempuan yang gampang sekali merasa ilfeel, namun hal itu tidak berlaku bagi Danar. Da adalah pengecualian yang sampai saat inipun aku masih heran dan aneh. Aku sudah melakukan banyak hal dengannya. Duduk bersama dan asik dalam buku bacaan masing-masing, memasak mi instan dan memakannya bersama, menonton tv, mendengarkan musik dan bercanda. Rasanya sungguh menyenangkan. Aku tak habis pikir, kini aku merindukan keberadaannya yang akhir-akhir ini berada jauh dariku. Separuh Ingatanku hanya terisi kenangan bersamanya, setiap tempat yang aku dan Danar kunjungi selalu memenuhi benakku.
Aku berdiri dan berjalan kearah cermin, yang terpantul bukanlah diriku. Pikiranku memberikan perintah bahwa yang berada dalam bayangan cermin tersebut adalah Danar. Aku sungguh merindukannya saat ini. Sejenak, bayangan lain muncul. Bayangan diriku yang membuat Danar pergi menjauh adalah bayangan yang sangat kubenci. Tanpa terasa air mengalir dari sudut mataku karena aku mengingat dalam bayangan sebuah cermin. Bayanganku yang menjauhkan diriku darinya. Aku sendirilah yang membuatnya seperti ini. Seketika badanku terasa lemas, aku jatuh terduduk. Isakan tangisku tak mau juga berhenti. Aku ingin sekali meminta maaf kepadanya, aku ingin sekali bahwa yang kulakukan adalah agar tetap ingin bersamanya, namun aku tak sanggup ketika aku melihatnya yang selalu kesakitan. Aku sengaja menjauhinya agar dia membenciku. Untuk kebaikannya. Kebaikan yang membuatku juga merasakan sakit.

Mr. D

Dari : Khia

Syennnnn, aku barusan liat si Mr. D hahahahaha~

Begitu aku membaca pesan dari Khia, jantungku langsung berdebar dengan kencang. Bagaimana tidak ini adalah 2 tahun aku sudah tidak pernah melihatnya lagi. Aku menyebutnya Mr. D agar tidak begitu mencurigakan bahwa aku selalu memperhatikannya semasa kuliah dulu. Lucu memang, dia adalah kakak kelasku. Ahh... tiba-tiba ingatanku kembali pada masa-masa tersebut, dimana aku hanya bisa memandangnya dari jauh sambil tersenyum. Bahkan ketika kami bisa satu kelas, aku hanya akan fokus terhadapnya. Aku tidak berani menyapanya sama sekali, karena hemm mungkin dia seorang kakak kelas dan aku memang tidak berani menyapanya. Kalau diingat-ingat kadang menyesal juga. Namun mau bagaimana lagi, aku rasa aku cukup senang walaupun hanya mengaguminya. Mengaguminya yang selalu menyempatkan ke Mushala kampus, mengaguminya yang selalu berjalan lurus dihadapanku, mengaguminya yang selalu membuatku tersenyum tanpa alasan.
Pernah sekali aku mendapatkan nomor teleponnya, seharian aku memikirkan bagaimana caranya untuk memulai berkomunikasi dengannya, namun selalu berakhir dengan mengetik beberapa kata kemudian kuhapus lagi sampai akhirnya tidak aku kirim. Ahh, benar. Aku memang tidak berani.
Beberapa kali aku juga ingin sekali Ia mengetahui keberadaanku, namun justru aku sendirilah yang selalu membuatnya gagal sepertinya. Ingin rasanya aku mempunyai mesin waktu dan kembali ke masa itu, aku harap saat itu aku bisa mengungkapkan perasaanku terhadapnya. Tapi bagaimana bila memang aku menyatakan perasaanku terhadapnya? Apakah aku akan selalu mengaguminya sampai saat ini. Mungkin Tuhan memang mengaturnya seperti ini. Hanya dapat mengaguminya. Karena dari awal sudah mengagumi, berbeda dengan ketika kuputuskan untuk menyukainya, mungkin jalan cerita hiduku juga akan berubah karena menyukainya akan membuatku mempunyai keinginan untuk memilikinya. Namun aku lebih memilih mengaguminya. Iya, mengaguminya dengan apa adanya, tanpa berlebihan.

Rabu, 11 Desember 2013

Perempuan itu Aku

Tinggal jauh dari kota dengan segala hiruk pikuknya, jauh dari gemerlap kehidupan yang serba ada, atau bahkan tau saja mungkin tidak. Harum seorang gadis berusia 10 tahun yang hidup dengan sederhana dirumah yang beralaskan tanah dan beratapkan daun kering. Di tembok yang terbuat dari kayu terselip kertas seukuran buku yang menggambarkan perempuan cantik hasil karyanya sendiri. Entah mengapa dia terpikir untuk menggambar seorang perempuan, dengan senyuman lebar tentunya. Setiap bangun tidur, hal pertama yang dilihatnya adalah gambar perempuan tersebut, dan Harum akan ikut tersenyum dan semangat untuk memulai harinya dengan berangkat bersekolah. Hal itu dilakukannya seetiap hari.

                   12 Tahun Kemudian

Harum duduk dibangku dekat taman menikmati udara yang sejuk dipagi itu, kegiatan ini selalu ia lakukan ketika mempunyai cukup waktu. Karena akhir-akhir ini dia tengah disibukkan dengan ujian, dan ia sungguh tak sabar ingin segera pulang bertemu dengan orang tuanya.
Harum kembali tersenyum, dan kini meneteskan air mata. Tangganya bergetar ketika memegang kertas yang diselipkannya didalam buku.
Ayah, Ibu, perempuan yang aku gambar ini adalah aku. Terimakasih telah membesarkanku tanpa lelah. Terimakasih telah mengajarkanku bagaimana untuk tidak berhenti berharap dan berusaha. Perjalanan berkilo-kilo meter ke sekolah yang kutempuh dulu sepadan dengan apa yang aku terima sampai saat ini. Dan Terimakasih untuk selalu mengajarkanku cara bersyukur. Bersyukur yang tanpa lelah.
Perempuan yang tersenyum di kertas yang lusuh itu kini terganti dengan senyumanku, dan senyuman bangga kedua orangtuaku.

   "Setelah menyelesaikan studiku disini, aku akan pulang ke Indonesia. Harum. New Zealand."

Tulisku pada kertas bergambar perempuan tersenyum itu.

Desember Ketiga

Percaya atau tidak, ini adalah desember ketigaku. Yang aku ingat desember 3 tahun yang lalu sungguh membuatku selalu tersenyum layaknya pertama kali melihat pelangi didalam hidupku. Namun senyumanku tak bertahan lama. Seperti desember yang selalu ditemani dengan hujan, begitu pula dengan desemberku yang penuh dengan air mata. Sedih sudah tentu, namun aku lebih memilih berteman dengan keadaan.
     Hei, Apa kabar ?
Sejenak kuperhatikanlayar ponselku, setelah mengetik pertanyaan itu kuputuskan untuk menghapusnya saja. Ingin rasanya aku menanyakan kabar tentangnya.
"Ngapain sih La daritadi melototin handphone terus? Lagi nunggu telpon penting?" Dinda yang sedaritadi menulis laporannya menjadi gerah mungkin ketika melihatku seperti ini.
"Ini Din, bingung. hehe" Aku hanya tertawa sambil garuk-garuk kepala yang tak gatal.
"Bingung kenapa? Eh si Yuda apa kabar? Masih kontak-kontakan kan sama dia?". DEG. Entah Dinda sengaja menyebut namanya atau memang dia tidak tau. Namun aku tidak bisa menyembunyikan perasaan gelisahku ketika mendengar namanya. Padahal setelah aku tidak lagi bersamanya, aku dan dia masih menjalin persahabatan dengan baik, tapi memang akhir-akhir ini sepertinya dia sedang berusaha menjauh. Kalau dipikir-pikirpun cukup aneh memang bisa berteman dengan mantan sendiri. Dan aku lebih merasa aneh karena aku masih belum bisa menghilangkan perasaanku terhadapnya sampai saat ini. Aku selalu merasa nyaman didekatnya. Walaupun sebagai sahabat rasanya senang. Klise memang. Namun aku lebih takut kehilangannya sebagai sahabat. Aku berharap desember ini akan muncul pelangi kedua bagiku. Karena hujan telah membawa sedihku dan menggantikannya dengan pelangi. Dan pelangi itu adalah dia sebagai seorang sahabat lagi. Tanpa canggung. Tanpa ada yang berubah diantara kita. Tanpa melupakan memori.

Rabu, 04 Desember 2013

Aku Ingin Hilang Ingatan

Terkadang orang dengan seenaknya bilang "Aku ingin hilang ingatan" ketika Ia merasa tertekan dalam suatu keadaan, dan entah mengapa ketika hubunganku dengannya berakhir seakan-akan kalimat itu yang selalu ada dalam pikiranku. Iya, aku ingin sekali menghapus ingatanku terhadapnya. Bukan karena aku membencinya, namun karena rasa yang begitu mendalam justru membuatku ingin melupakannya. Namun semakin aku berusaha melupakannya, justru hal sebaliknya yang terjadi. Hitungan tahunpun tak sanggup kubayangkan.
"Heiii......". Seorang sahabat membuyarkan lamunanku untuk kesekian kalinya. Indah.
"Oh iya Ndah sorry, biasalah kalau hujan gini kan bawaannya ikutan sendu hehe". Aku mencoba tersenyum dibalik pikiranku yang pergi entah kemana. Hujan. Iya, dia membenci hujan dan aku menyukai hujan. Aneh bukan ? Dan aku berharap hujan pulalah yang akan menghapus memoriku ini.
"Apa sih yang lagi kamu pikirin Nat ? masih mikirin tentang dia lagi ? dua tahun Nat dua tahun kamu kayak gini terus. Masih banyak lelaki yang lebih baik darinya Nat". Kata-kata seperti itu sudah ribuan kali kudengar, namun perkatannya tidak dapat menandingi ingatanku tentangnya.
"Hahahaha kamu ada-ada aja deh Ndah, aku ngga mikirin dia sama sekali. Kamu tau kan aku suka sekali dengan hujan ? Aku sedang menikmati setiap tetesan airnya, bau tanah yang terkena air hujan, suara air hujan yang bergemuruh, yang saling berlomba untuk jatuh duluan. Teduh Ndah". Aku kembali menengok kearahnya dan tersenyum. Tiba-tiba rasanya sesak sekali dadaku ini ketika aku berbohong dengan kalimat yang cukup panjang seperti itu.
"Dan kamu salah Nat kalo masih nganggep aku orang lain". Indah meletakkan majalah di meja belajarku dan menghampiriku kearah dekan jendela. Dia duduk menyebelahiku, kemudian menyodorkan sepotong kartu ucapan kepadaku. Aku menerimanya dengan perasaan tak menentu.
"Bahkan kamu masih menyimpan kartu ucapan ulang tahunmu darinya Nat, masih bisa bohong kamu sama aku ? Lucu sekali kamu ini". Indah masih saja melanjutkan kalimatnya. Bodohnya aku yang masih selalu saja menyimpan barang-barang yang berkaitan dengannya di sembarang tempat. Aku terus merutuki diriku sendiri. Mungkin melupakan memang tak semudah kalimat "Aku ingin hilang ingatan" tapi melupakan juga bukan salah satu cara yang baik. Mengenangnya akan terasa lebih baik sepertinya. Mengenang bukan berarti melupakan atau menghapus ingatan kita, namun mengenang adalah berjalan kedepan dengan senyuman.

Cara Memotong Video

Hey hoooo~~~
Kembali lagi donggg eike khkhkhkhk^^ kali ini akunya mau sharing ilmu *halahhh sok banget* soal cut menge-cut video nih. Soalnya kondisi yang mengharuskan bisa muahahaha /plak
Jadi, perhatikan dengan seksama dalam tempo yang sesingkat-singkatnya yakkk :D

1. Buka aplikasi "Video Dub" (nah buat yang belom punya bisa download dulu yaaa, ato kalo temennya uda punya tinggal pinjem lepinya aje buat numpang nge-cut hahahaha)

Ini aplikasinya
2. Klik "Open File"


3. Pilih video yang mau di cut, trus klik Open


4. Nanti munculnya gini, trus tinggal klik "Play"


5. Nah, trus tentuin dari mana video itu mau di cut (awalannya) dan klik "Stop"


6. Klik "Trim Left" (yang dikasih tanda panah merah)


7. Trus tentuin sampe mana video itu mau di cut, (yang BIRU itu artinya panjang video yang bakalan kita cut) klik "Stop" (lingkaran MERAH), baru klik "Trim Right" (panah HIJAU)


8.  Klik "Delete" (panah KUNING)


9. Klik "Save Video"


10. Nah, selesai dehh. Jadi di folder nanti bakalan muncul 2 video. Yang ada tulisan cut dan aku lingkarin merah itu hasilnya. Yang satunya itu file video yang asli.


11. Selamat Menonton :)


Gimana gimana ??? simple kan kan kan kannnn ??? semoga bermanfaat aja yakk :D
Selamat Mencoba =)

Senin, 02 Desember 2013

I'm Back!! Yeah! I'm BACKKK!!! hahahahaha

Hellooooowwww good people :) lamo tak jumpo khkhkhkhkh~ lagi tumben banget ini pengen mulai ngeblog lagi setelah sekian lama tak menghuni blog angker ini hoho. Cuma mau crita sedikit sih, kebetulan kemaren iseng ngeberantakin kamar. Buang baju, buang komputer (horang kayahhh) xD Jadi ceritanya kemaren abis bongkar lemari belajar jaman bahula gitu, dan finally nemuin barang-barang yang mungkin bisa dibilang langka #tsaahh

Disket jaman SMP~~~~
Tau kan kalian padaan itu apaan ??? Yepp!! itu disket mennn, ihh takjub lohh ternyata masih aku simpen aja. inget banget itu disket adalah salah satu peralatan sekolah pas jaman SMP buat MAPEL (Mata Pelajaran) komputer *gaul kan boo bahasanya mapel* /plak Penasaran sih sebenernya isinya masih ada apa kagak dan apaaa gitu kalo emang masih ada, tapi sayang kompinya uda wafat :'( *elus2kompi *taburbunga yaudah dehh buang jauh-jauh itu impian #halahhh 
Seperangkat alat sholat /plak hahaahahh~

Ini semacam kamusnya bahasa jawa kalo ada yang ngga tau ;p


Nahhhhh, kalo yang ini pada tau dan pernah ada yang punya ngga ?? haha. Buat orang jawa mungkin tau dan punya kali yaa Pepak Basa Jawa. Asliii itu buku dari jaman SD aku trus turun temurun buat adek bahkan tetangga lohh yang minjem buat pegangan disekolah. Keren kan eike macem perpustakaan gitu aja pinjem2an xD *memandanglesu *rapiincoverbuku *solasi *kemudianLEMPARRRRR ._. lempar masukkan lemari lagi maksudnya. Trus ada lagi nih.........

Sheila on 7 sama Ada band nihh ^^
Jaman sekarang mungkin uda jarang banget kali yaa dengerin lagu yang modelnya macem itu. seenggaknya kudu punya tape ato walkman yang cukup canggih (pada masanya) untuk sekedar ngedengerin lagu yang kita suka. Itu dua kaset cuma beberapa sih, ada lagi nih koleksinya bapak aye yang lebih aduhai musiknya hahaha, macem lagunya si Meggy Z, trus Rita Sugiarto, ada ABBA juga, yaa gitu gitulah pokoknya. Beda sama jaman sekarang, HP udah tergeletak dimana-mana, bahkan anak TKpun bawaannya BB mennn ckckckckck. Nah bisa dehh tuh dengerin lagu dari HP. Kalo HP jaman dulu mah cuman polyponic (bener ngga sih tulisannya o.Oa) udah mayanlah yaaa, seenggaknya bisalah dengerin sebait dua bait intrumental(?) *halahhh* lagunya. Ngomong2 soal HP nih ternyata nemuin semacam apa yaaa, majalah khusus provider gitu. Buat yang dulu pake kartu Simp*ti pasti juga pernah dapet (ato bahkan dapet terus) sama yang namanya Simp*tiZone, nih aku kasih liat .....


khkhkhkh~

Bisa dikatakan kek majalah gitu kan walopun kecil hahahaha, iya jadi isinya ya gitu, ada kuis yang berhadiah jalan2 kemana kalo ngga salah, trus tentang info ya yang pasti. selaen itu yang bikin menarik itu yang menyediakan "free content" kayak gambar trus mono, midi sampe poly ringtone gitu. Caranya tinggal ketik apa gitu dan kirim, trus tar dapet dehh ahai banget hahahaha. Nih aku kasih liat juga ..... 

Ini salah satu halaman "Free Content" yang aku maksud :D

Gimana gimana ada yang inget ? ada yang tau ? ato ada yang masih punya ?? khkhkh~
Mian kalo judul sama isi kagak nyambung muahahahaha
Byeeeeeee!!!!! ^^~